Sabtu, 06 April 2019

Suasana Cair, Semua Masalah Menjadi Clear ...

Pikiran yang semrawut, badan yang kelelahan, perasaan yang tengah emosional, acapkali membuahkan kebijakan yang salah dan keliru. Interaksi sosial yang kaku, formalistik, acapkali juga mendindingi suasana keterbukaan dan tukar-menukar wawasan.
Padahal, kita butuh teman, tetangga, dan konsultan (pembimbing) yang bisa membuka pikiran kita yang terkunci dan tersegel. Suasana yang tegang dan kaku, juga acapkali membuat kita tidak bersahabat untuk menerima ide, gagasan dan kritik membangun, konstruktif.
Suasana cair, banyolan-banyolan jenaka, rileks, bersahabat, sesekali harus kita ciptakan demi membongkar pikiran kita yang ruwet, seolah-olah buntu dan terbayang tak berkesudahan.

رَوِّحُوا الْقُلُوبَ,  وَاطْلُبُوا لَهَا طَرْفَ الْحِکْمَةُ فَإِنَّهَا تَمِلُّ

کَمَا تَمِلُّ الْاٴَبْدَانِ٠
Istirahatkanlah hati dan carilah pantun-pantun kebijakan baginya, sebab hati adakalanya merasa bosan. (Ali bin Abi Thalib).
رَوِّحُوا الْقُلُوْبَ تَعِی الذِّکْرَ
Istirahatkanlah hati,  niscaya engkau tanggap terhadap dzikir. (Salaf Shalihin).